pekerjaan jalan beton |
Pembuatan beton secara konvensional dalam pembuatan jalan beton sudah banyak ditinggalkan dengan kehadiran beton ready mix dibeberapa wilayah di Indonesia. Kelebihan dari produk ini secara umum yakni sangat efisien biaya, waktu, dan tenaga kerja dibanding pembuatan beton secara manual.
Selain itu, dengan harga beton ready mix yang cenderung lebih murah ketika pembangunan skala besar, membuat beberapa kontraktor lebih memilih beton ready mix dibanding membuatnya secara manual.
Aspal memang lebih murah dibanding beton, namun pada tingkat keawetan, beton lebih unggul. Musuh terbesar aspal adalah ketika jalan dalam kondisi labil dan membentuk cekungan, tentu saja akan membuat air mengendap dan bisa merusak permukaan aspal jalan.
Selain itu, dengan harga beton ready mix yang cenderung lebih murah ketika pembangunan skala besar, membuat beberapa kontraktor lebih memilih beton ready mix dibanding membuatnya secara manual.
Aspal memang lebih murah dibanding beton, namun pada tingkat keawetan, beton lebih unggul. Musuh terbesar aspal adalah ketika jalan dalam kondisi labil dan membentuk cekungan, tentu saja akan membuat air mengendap dan bisa merusak permukaan aspal jalan.
gambar oleh sableasphalt.com |
Beton ready mix dengan metode perkerasan kaku (rigit pavement), akan lebih baik dibanding aspal.
Kembali ke topik....
Berbicara tentang mutu beton, tentu ada banyak pilihan yang dapat digunakan untuk jalan tergantung beban atau lalu lintas jalan itu sendiri. Mutu beton dapat dipilih juga tergantung budget yang tersedia apabila ditujukan untuk jalan desa atau swadaya masyarakat.
Jenis Mutu Beton Untuk Jalan Desa
Untuk Jalan desa dan lingkungan direkomendasikan menggunakan beton dengan Mutu Standar K 175, K 200, ataupun K 225. Karena jalan desa biasanya hanya dilalui pejalan kaki, motor, maupun kendaraan pribadi. Tingkat keawetan berdasarkan lalu lintas jalan apabila sering dilewati truk beban diatas 10 ton maka harus menggunakan mutu yang lebih tinggi yakni K 250 atau K 300 dengan ketebalan minimum 10 cm.Standar Jenis Mutu beton ini juga dapat digunakan untuk Jalan Perumahan dikarenakan jalan perumahan jarang dilalui oleh mobil berat.
Dibeberapa jalan Nasional juga ada yang menggunakan mutu beton tipe FS ( Flexural Strenght) namun untuk harganya sendiri lebih mahal dibanding beton dengan tipe normal atau rigit pavement.
Beton dengan keriteria rigit pavement memang lebih baik dalam menahan beban, namun tingkat kelenturan lebih rendah dibanding beton FS sehingga lebih murah retak, karena itulah beberapa permukaan jalan dilakukan proses cutting untuk menambah kelenturan.
Berikut ini metode perawatan beton setelah di cor jalan yang direkomendasikan.
Baca Juga: Harga Ready Mix K 225 dan juga untuk tipe tinggi jalan desa yakni Harga ready Mix K 300
Jenis Mutu Beton Jalan Umum Kabupaten
Untuk Jalan Umum lintas seperti jalan kabupaten, direkomendasikan untuk menggunakan mutu beton K 350, K 400 atau K 450 dengan ketebalan minimum 25 cm. Mutu beton dengan tipe tersebut dapat menahan beban 30-40 ton untuk ketahanan lebih lama.Jenis Mutu Beton Jalan Nasional dan Jalan Tol
gambar oleh bisnis.com |
Jalan Nasional dan Jalan tol biasanya dilewati oleh kendaraan berat lebih dari 50 ton, ketebalan minimum yang direkomendasikan yakni 40 cm agar beton dapat awet digunakan. Biasanya untuk proteksi jalan digunakan lapisan aspal agar dapat lebih menahan beban karena kelenturannya.
Dibeberapa jalan Nasional juga ada yang menggunakan mutu beton tipe FS ( Flexural Strenght) namun untuk harganya sendiri lebih mahal dibanding beton dengan tipe normal atau rigit pavement.
Beton dengan keriteria rigit pavement memang lebih baik dalam menahan beban, namun tingkat kelenturan lebih rendah dibanding beton FS sehingga lebih murah retak, karena itulah beberapa permukaan jalan dilakukan proses cutting untuk menambah kelenturan.
Metode Perawatan Mutu Beton Jalan
Berdasarkan SNI Pd T-08-2005Berikut ini metode perawatan beton setelah di cor jalan yang direkomendasikan.
Perawatan dengan Pembasahan
- Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton;
- Pekerjaan perawatan harus segera dimulai setelah beton mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut basah) dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap air ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 7 hari. Semua bahan perawatan atau lembaran bahan penyerap air harus menempel pada permukaan yang dirawat; Bilamana acuan kayu tidak dibongkar sesuai dengan Pasal 8.1, maka acuan tersebut harus dipertahankan dalam kondisi basah sampai acuan dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan dan pengeringan beton;
- Permukaan beton yang digunakan langsung sebagai lapis aus harus dirawat setelah permukaannya mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut basah) dengan ditutupi oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling sedikit selama 21 hari;
- Beton semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi, harus dibasahi sampai kuat tekannya mencapai minimal 70 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.
Perawatan dengan uap
- Beton yang dirawat dengan uap untuk mendapatkan kekuatan awal yang tinggi, tidak diperkenankan menggunakan bahan tambahan kecuali bisa dipertanggung jawabkan secara teknis;
- Perawatan dengan uap harus dikerjakan secara menerus sampai waktu dimana beton telah mencapai 60 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari. Perawatan dengan uap untuk beton harus mengikuti ketentuan di bawah ini :
1) tekanan uap pada ruang uap selama perawatan beton tidak boleh melebihi tekanan luar;
2) temperatur pada ruang uap selama perawatan beton tidak boleh melebihi 380℃ selama 2 jam sesudah pengecoran selesai, dan kemudian temperatur dinaikkan berangsurangsur sehingga mencapai 65℃ dengan kenaikan temperatur maksimum 14℃ / jam secara bertahap;
3) perbedaan temperatur pada dua tempat di dalam ruangan uap tidak boleh melebihi 5,5℃
4) penurunan temperatur selama pendinginan dilaksanakan secara bertahap dan tidak boleh lebih dari 110℃ per jam;
5) perbedaan temperatur beton pada saat dikeluarkan dari ruang penguapan tidak boleh lebih dari 11℃ dibanding udara luar;
6) selama perawatan dengan uap, ruangan harus selalu jenuh dengan uap air;
7) semua bagian struktural yang mendapat perawatan dengan uap harus dibasahi selama 4 hari sesudah selesai perawatan uap tersebut; - Pelaksana harus membuktikan bahwa peralatannya bekerja dengan baik dan temperatur di dalam ruangan perawatan dapat diatur sesuai dengan ketentuan dan tidak tergantung dari cuaca luar;
- Pipa uap harus ditempatkan sedemikian rupa atau balok harus dilindungi secukupnya agar beton tidak terkena langsung semburan uap, yang akan menyebabkan perbedaan temperatur pada bagian-bagian beton.
Itulah tadi beberapa Jenis Mutu Beton Untuk Jalan yang dapat kami rekomendasikan untuk Anda berdasarkan pengalaman Kami. Demikian artikel singkat ini, terima kasih telah membacanya. Share jika bermanfaat.